1. Amanah/Trustworthiness
“Orang lain mempercayai saya”
TRUSTWORTHINESS/Amanah: Bertingkah laku yang membuat
seseorang dengan pasti dapat dipercayai.
Apakah yang dimaksud dengan Amanah atau dapat dipercaya?
Andaikan kami adalah pelukis yang ditugaskan untuk melukis
sebuah masterpiece yang melambangkan Panduan Hidup “Amanah”, kami akan memilih
seorang ibu yang sedang menimang bayinya, dimana mata si bayi memperhatikan
wajah ibunya dengan cermat, tangannya yang mungil menggapai untuk menyentuh
pipi sang ibu. Bentuk kepercayaan yang paling murni dalam kehidupan adalah
kepercayaan anak kepada ibunya. Orang tua memberi makanan ketika si anak lapar,
kehangatan ketika si anak kedinginan, menghibur/membujuk ketika si anak
kesakitan. Hubungan antara ibu dan bayinya adalah pengalaman pertama dengan
amanah atau dapat dipercaya.
Kami juga menyadari ada juga gambaran yang lain dimana
makanan terlambat atau kurang, hiburan dan bujukan yang jarang, dan kehangatan
tidak ada. Apa yang akan dipelajari bayi dalam kondisi ini tentang amanah?
Mereka mempelajari bahwa ‘orang-orang pada dunia saya tidak dapat dipercaya.’
Pengalaman dini seperti ini dengan keluarga dan yang menjaga merusak kemampuan
si anak untuk mempercayai orang lain.
Amanah:
Sebuah payung saat cuaca buruk.
Amanah, dapat diidentifikasi oleh sifat-sifat misalnya
menepati janji, dapat diandalkan, ini terpenting karena ini adalah payung yang
dapat melindungi kita dari cuaca buruk. Semua kita memerlukan payung ini untuk
melindungi kita_jika bukan seorang teman yang dapat dipercaya, paling tidak
orang tua atau anggota keluarga dengan siapa kita tahu pasti semua kata-kata
kita tidak akan diceritakan kepada orang lain. Kita harus percaya orang-orang
yang dekat dengan kita akan mempraktekkan Panduan dan Ketrampilan Hidup.
Sebaliknya kita juga harus menjadi payung pelindung terhadap orang lain dengan
menjaga kerahasiaan, kepercayaan, dan dukungan selama cuaca buruk yang kita
alami didalam hidup kita.
Trustworthiness
adalah koin yang mempunyai dua sisi
Tetapi “Dapat dipercaya” adalah lebih dari sekedar sebuah
payung untuk cuaca buruk saja untuk kita apabila kita mencari orang-orang yang
dapat kita percayai, aman dan damai
ketika kita bersama orang-orang tersebut. Bukan sekedar apa yang kita terima
tetapi kita juga harus bisa dipercayai orang lain. Siswa harus diajarkan bahwa
mereka tidak bisa hanya mengharapkan kepercayaan dari orang lain kalau mereka
sendiri tidak dapat dipercaya.
Panduan hidup Amanah mengharuskan orang tua dan guru untuk
mengajarkan kedua sisi yaitu memberi dan menerima –bagaimana untuk menerima dan
bagaimana untuk memberinya. Untuk itu kita harus mengajarkan rambu=rambu kepada
anak-anak kita agar mereka mengenal sifat-sifat ini pada diri orang lain. Siapa
kira-kira yang pantas untuk dipercaya supaya orang lain tidak memanfaatkan
mereka.Bagaimana mereka mengembangkan kepercayaan supaya hubungan pada semua
tingkat dapat memperdalam dan memperkaya kehidupan mereka.
Mengapa
mempraktekkan Trustworthiness?
Panduan hidup ‘Amanah’ membangun dasar-dasar
hubungan-partnership yang efektif dan persahabatan, perekat keluarga yang
sehat, dan hubungan intim yang tahan antara suami dan istri. Dengan kata-kata
sederhana jika orang tidak dapat mempercayai kita, mereka tidak mau bersama
kita - terlalu berresiko. Makin rendah level kepercayaan kita, semakin banyak
orang menjauh dari kita dan karena tidak banyak orang hidup sendirian/soliter,
kebanyakan tujuannya mengharuskan keterlibatan orang lain. Kalau kita ingin
sukses untuk mencpai tujuan kita, kita harus menjadi orang yang amanah.
Staff
Semkin tinggi jabatan seseorang, amanah pun semakin sangat
penting. Untuk merancang cincin-cincin segel untuk ‘space shuttle booster
rocket, mengatasi masalah-masalah keselamatan pada assembly line pesawat Boeing, bekerja pada
costumer service pada perusahaan kecil dimana pemiliknya baru saja
menginventasikan seluruh tabungan hidupnya untuk usahanya adalah contoh-contoh
dilingkungan sehari-hari dimana ke amanahan kita dan kemampuan kita bekerja
sebagai team dapat mempengaruhi hidup atau mati atau perubahan hidup kita. Dapatkah kolega anda
merasa aman ketika anda diandalkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
kwalitas tinggi, dan tepat waktu? Apakah tingkat amanah kita menunjukkan kredibilitas
kita? Apakah supervisor anda merasa yakin dan aman ketika memberi tugas kepada
anda, bekerja dalam sebuah proyek dengan kita, atau membahas informasi rahasia
dengan kita?
Karena kemamampuan membangun kepercayaan lebih baik, kita
akan lebih cenderung dilibatkan pada perencanaan tingkat atas dan membuat
keputusan. Keterlibatan semacam ini adalah element kunci untuk kepuasan pada
pekerjaan.
Mahasiswa/
Siswa
Hubungan yang dekat apapun, termasuk hubungan guru dan murid
dan murid-dan murid, tidak dapat berlangsung tanpa saling mempercayai. Ini
adalah landasan dari rasa hormat dan suka. Orang bisa mencintai seseorang tanpa
menyukai dan menghargainya-misalnya orang yang biasa dianiaya oleh orang tua
mereka. Hubungan itu juga menjadi sumber rasa aman, keselamatan dan percaya
diri.
Resep utama untuk Panduan hidup Amanah adalah emosi yang
konsisten-murid tahu bahwa guru menyayanginya dan emosi guru dan tingkah lakunya
konsisten dengan kasih sayaing, bahwa apapun yang terjadi, siswa tahu bahwa dia
akan diperlakukan adil.
Ketika siswa merasa aman dan nyaman di dalam kelas,
pembelajaran menjadi superior karena tubuh dan otak dapat berkonsentrasi untuk
belajar. Suasana kelas yang tidak tegang penuh dengan kecurigaan tetapi nyaman
dan tenang, guru dapat dipercaya untuk menepati janjinya apabila murid
memberitahu permasalahannya. Konsistensi adalah standard untuk tugas-tugas
murid, baik dalam aplikasi maupun hasil akhir.
Keluarga
Ketika seorang guru dikenal sebagai guru yang amanah,
hubungan dengan keluarga akan menjadi baik. Seorang guru yang secara consistent
dan adil menerapkan peraturan dan konsekwensinya akan dihormati baik oleh murid
dan orang tua. Anggota keluarga mengetahui bahwa guru bekerja berdampingan
dengan mereka. Guru tidak bekerja berseberangan dengan mereka untuk mendidik
anak mereka. Umumnya apabila kita tahu lebih banyak tentang kondisi si anak,
semakin besar kemungkinan untuk guru untuk memberikan dukungan emosi yang akan
membantu untuk pembelajaran akademik si anak. Hubungan orang tua dan guru
menunjukkan “confidentiality” atau kerahasiaan, apakah itu mengenai keluarga ataupun, ini sudah berkembang kearah
tingkat amanah bagi demua yang terlibat.
Bagaimana mempraktekkan Trustworthiness?
Kita mempraktekkan amanah dengan tidak:
mengabaikan orang lain
kita memberitahu
sesuatu rahasia
mengabaikan batas
waktu
menyebar luaskan
rumours
membicarakan orang
lain
berbohong
menipu.
Mencuri
atau menunjukkan
sifat-sifat yang mengabaikan kepercayaan orang lain
Menentukan
pilihan yang bijaksana:
Tingkah laku yang amanah adalah hasil dari pilihan-pilihan
yang bijaksana dalam kurun waktu tertentu- ada yang bijaksana dan kadang kala
ada yang tidak begitu bijaksana. Kemampuan untuk melakukannya tidaklah terjadi
secara otomatis. Perlu latihan dan kadang-kadang kita juga membuat banyak
kesalahan. Misalnya ketika disuruh menyampaikan pesan apakah siswa melaksanakan
tugasnya segera atau mereka melakukannya sambil mengganggu teman-temannya
sepanjang jalan atau melambaikan tangan mereka kedalm kelas melalui
jendela-jendela kelas. Apakah anda mengingat tingkah laku seperti ini ketika
masih dalam bangku sekolah? Seorang teman memberitahu rahasianya dengan seorang
teman yang berjanji tidak akan membocorkannya.Keduanya sedang membangun
kepercayaan. Apakah rahasia itu tetap menjadi rahasia atau menjadi rahasia
umum? Ingat menemukan uang di rumah atau disekolah? Apakah anda mencari tahu
siapa pemiliknya atau mengantongkan uangnya? Ini semua adalah contoh-contoh
awal pembangunan kepercayaan.
Di sekolah misalnya apakah siswa bisa dipercaya untuk tidak
bermain dengan teman-temannya ketika mereka minta izin untuk pergi ke
kamar-kecil? Bisakah siswa dipercaya untuk menyelesaikan tugasnya dengan tidak
menyontek pekerjaan orang lain? Akankah anak mengatakan yang sebenarnya apapun
konsekwensinya? Apakah siswa mengembalikan PR tepat waktu? Apakah siswa
mengembalikan uang atau banrang yang ditemukannya? Berusaha untuk tidak
meremehkan atau mengejek orang lain? Apakah dia bekerja sebaik mungkin setiap
saat?
Sebagai orang dewasa, setiap tindakan kita, setiap hasil
kerja kita, setiap ucapan kita menunjukkan siapa kita sebenarnya dimata orang lain.
Orang percaya atau tidak akan semua yang kita ucapkan. Membangun kepercayaan
adalah contoh yang pasti dari tingkah laku berbicara lebih keras daripada
kata-kata karena semua maksud yang baik tidak dapat ditukar dengan tugas yang tidak tuntas, jatuh tempo yang diabaikan,
rahasia yang dibeberkan, dan janji yang tidak ditepati. Oleh karena itu berkata
jujurlah, lakukanlah setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya, tepati janji,
lampauilah harapan-jadilah orang yang dianggap dapat di percaya dan di andalkan.
Membangun
reputasi memerlukan waktu
Sebuah reputasi amanah diperolah dengan perlahan-lahan
karena reputasi ini adalah berdasarkan pada koleksi pengalaman-pengalaman yang
positive dalam kurun waktu yang lama. Konsistensi, andalan dan kelakuan yang
jujur akan membuat ciri-ciri seseorang yang amanah dan dapat dipercaya. Ini
semua berlaku untuk setiap orang. Kelakuan kita dan reaksi kita akan
diperhatikan oleh orang-orang disekitar kita sebelum kita dianggap orang yang
amanah.
Bagaimanakan
bentuk Amanah itu pada kehidupan sehari-hari
Kita:
Menghormati janji
yang diucapkan kepada pelanggan dan klien
Mengikuti
peraturan lalu-lintas setiap saat.
Berhenti ketika
terlibat kecelakaan lalu lintas dan berikan informasi asuransi.
Hargai kerahasiaan
keluarga dan teman.
Jalankan peraturan
walaupun kita tidak diawasi.
Pelajari platform
calon polotisi dan catatan pemilihan agar untuk mendapatkan pemilihan yang
jujur.
Berlakulah ramah
dan jujur kepada setiap orang tanpa membedakan suku, agama dan warna kulit.
Katakanlah apa
maksud anda dan sunguh-sungguhlah atas apa yang anda katakan.
Bagilah emosi yang
jujur dengan teman dan keluarga.
Bekerjalah untuk
menghindari komunitas, negeri, dan dunia dari malapetaka kehidupan di Bumi.
Bagaimanakan bentuk
Amanah itu pada kehidupan disekolah
Staff
Tergantung satu sama lain untuk bekerja sama untuk
menciptakan suasana yang bebas dari ancaman dan kondusif untuk pembelajaran.
Menolak menyebarkan berita yang tidak berdasar.
Selesaikan semua tugas pada waktunya.
Hargai kerahasian siswa, orang tua dan kolega.
Berbagi perasan yang jujur tentang issu pendidikan dan issue
profesional.
Bangunlah hubungan yang saling menghargai dengan siswa jadi
mereka akan berbicara kepada kita sebagai seorang yang mempunyai integritas,
seseorang yang adil dan konsisten.
Buatlah janji bersama hanya kalau siswa dapat
melaksanakannya.
Siswa:
Laksanakan Lima
Panduan Hidup dan Keterampilan Hidup untuk guru pengganti, tamu dan semua
anggota komunitas sekolah.
Support teman
sekelas yang mengalami waktu waku sulit.
Berbagilah emosi
yang jujur pada rapat kelas dan komunitas sekolah.
Janjikanlah hanya
kalau bisa ditepati.
Laksanakan
prosedur sekolah atau kelas.
Hargailah milik
sekolah disetip saat. (Jangan merusaknya)
2. Truthfulness/Berkata jujur
"TEMAN MENGHARAPKAN YANG SEBENARNYA".
Berkata jujur
atau mengatakan yang sebenarnya.
Kebenaran:1a: keteguhan b: ketulusan dalam tindakan,
karakter dan ucapan:
(2a) 1. keadaan yang terjadi: FAKTA 2. keberadaan dari hal-hal nyata, peristiwa,
dan fakta.
Berkata jujur: jujur tentang hal-hal dan perasaan terhadap
diri sendiri dan orang lain.
Apakah yang
dimaksud dengan berkata jujur?
Berkata jujur
memiliki banyak aspek; kompleksitas terungkap ketika siswa tumbuh
dewasa. Ini adalah Pedoman seumur hidup yang sulit untuk dilatih. Atributnya yang kompleks dan sering
tergantung pada keadaan. Definisi kebenaran yang berikut adalah hasil
brainstorming dengan sebuah kelas, guru dan administrator.
"Untuk menjadi jujur berarti bersikap jujur tentang
keadaan dan perasaan ... jujur terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
Berkata jujur tidak selalu mudah karena kebenaran tidak mutlak (hitam atau
putih) dan dua pernyataan kontradiktif yang tampaknya juga bisa diartikan sebagai kebenaran
tergantung pada perspektif mengamati (misalnya, orang buta menemukan gajah).
Dibutuhkan keberanian untuk berkata jujur karena orang lain mungkin tidak
setuju.
"Berkata
jujur membutuhkan penilaian yang baik tentang:
• Apa yang harus dikatakan (mungkin beresiko bagi sumber
informasi kita)
• Saat mengatakannya (secara private atau didepan orang
lain)
• Kepada siapa yang harus mengatakannya (kepada orang yang
bertanggung jawab untuk masalah itu/
atau sebagai keluhan kepada siapa saja yang akan mendengarkan)
• Bagaimana mengatakannya (dengan kepekaan dan kebijaksanaan
atau dimaksudkan untuk menyakiti orang lain)
"Berkata jujur adalah sebuah blok bangunan yang penting untuk hubungan antar manusia
oleh karena itu mempunyai konsekuensi yang signifikan bagi kita
masing-masing, baik jangka pendek maupun
jangka panjang".
Menjaga keutuhan kebenaran
Melestarikan kebenaran tergantung pada kita masing-masing
menolak untuk membesar-besarkan, mengubah, atau mengubah fakta-fakta yang kita sampaikan. Hal ini memerlukan pengamatan yang cermat dan
pemikiran yang jernih seperti yang kita rasakan dan menganalisa situasi, tetapi
juga memerlukan komunikasi yang tepat ketika menyampaikannya kepada orang lain.
Apakah itu
ketika polisi bertanya, "apa yang
terjadi di sini? Pengemudi yang mana yang menyebabkan kecelakaan? "atau
orang tua bertanya," bagaimana ini terjadi? Siapa yang memulai ini”
Situasi untuk mencari kebenaran. Seberapa baik kita mengamati insiden tersebut?
Apakah kita tetap pada fakta atau
membuat kesimpulan yang mungkin atau tidak mungkin untuk menjadi kenyataan? Apakah
kita berkomitmen untuk mengatakan yang sebenarnya tanpa memperhitungkan
akibatnya?
Mengapa berkata jujur di praktekkan?
Kebanyakan orang akan percaya apa yang mereka dengar kecuali
informasi tersebut terbukti tidak akurat. Setelah itu, perkataan siinforman
tidak baik seperti dulu, orang kemudian mendengarkan dengan rasa tidak percaya
atau perasaan bahwa mereka harus memeriksa sumber lain. Ingat cerita dari Fabel
Aesop tentang anak yang berteriak “
SERIGALA!”, anak itu berbohong begitu berulang kali tentang serigala yang
menyerang domba sehingga ketika serigala benar-benar menyerang dia, tidak ada
penduduk desa menanggapi teriakanyanya
minta bantuan. Jika kita tidak jujur setiap saat, orang-orang terutama
keluarga dan teman akan tidak percaya ketika kita berbagi cerita, mereka akan
mengingikan bukti atau verifikasi dari
sumber lain. Semakin besar jumlah kebohongan dan pernyataan ceroboh yang keluar
dari mulut kita, pendengar kita akan lebih membutuhkan pembuktian.
Hal ini penting, kadang-kadang bahkan masalah hidup atau
mati, bahwa orang mempercayai kita.
Tidak ada yang lebih berharga dari reputasi kita, bahwa kita mengatakan apa
yang kita maksud dan mengartikan apa yang kita katakan. Berkata jujur adalah landasan kepercayaan.
Hubungan yang efektif mengandalkan perkataan jujur
Berdasarkan survei lebih dari 15.000 orang, 88 persen
memilih kejujuran sebagai sifat kunci dari kepemimpinan yang efektif. * Orang
yang jujur memiliki kredibilitas; pemimpin yang kredibel mendapatkan kepercayaan
dan keyakinan dari para pengikut mereka.
Mereka menepati janji dan menindak lanjuti komitmen mereka. Sebaliknya, orang
yang berbohong secara konsisten akan dijauhi, dan memiliki sedikit teman, dan
memiliki sedikit pilihan untuk memperoleh pekerjaan yang baik.
Dalam hubungan pribadi, jika kita tidak bisa dipercaya untuk
mengatakan yang sebenarnya dengan informasi bahkan yang tidak signifikan, bagaimana bisa orang
percaya bahwa ide-ide penting dari kita
adalah benar adanya? Dengan selalu berkata jujur, teman, keluarga, dan rekan
kerja akan percaya apa yang kita katakan. Kita menjadi anggota keluarga dan
masyarakat yang dihargai dan dihormati.
Ketika pedoman seumur hidup kebenaran dan kepercayaan
disajikan, rasa komunitas kemudian berkembang. Kemudian, semua anggota
cenderung jujur karena masing-masing
benar-benar dihargai untuk siapa dia / dia. Ketika kita merasa diakui didalam
satu komunitas, kita akan kehilangan sesuatu jika kita melanggar norma-norma kelompok
kita. Ketika kita diakui, tidak perlu untuk menciptakan persona yang lebih
besar dan lebih baik daripada di kehidupan nyata
Manfaat
mengatakan kebenaran
Menurut Dr Abraham Kryger, DMD, MD, ada manfaat nyata untuk
mengatakan yang sebenarnya. Diantaranya adalah: sukses yang lebih besar / keahlian
pribadi, peningkatan landasan rasa/
keyakinan, kecemasan yang akan mengurangi rasa khawatirdan bersalah,
meningkatkan kemampuan untuk menangani krisis / kerusakan, peningkatan
kemampuan pemecahan masalah ,
meningkatkan hubungan interpersonal, kesehatan emosional yang lebih besar /
kontrol dari emosi seseorang, meningkatkan kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain, tidur lebih nyenyak, kesehatan yang lebih baik, peningkatan kemampuan
untuk berpikir dengan baik, kurang perlu untuk mengontrol, humor yang baik,
dan kepuasan dan expressi diri yang
lebih besar. * Apakah semua ini terdengar seperti kualitas yang Anda inginkan
dalam hidup Anda? Kebenaran dan kembar gelapnya, kebohongan-mendorong peristiwa
dunia, menyenggol peradaban-peradaban manusia, dan mengukir hidup kita jauh lebih baik dari sifat karakter-karakter
yang lain.
Konsekuensi
jika kita tidak mengatakan yang sebenarnya
Ada konsekuensi atau akibat dari tidak mengatakan yang
sebenarnya. Beberapa konsekuensi menurut Dr.Kryger adalah: kegagalan akan lebih
sering / frustrasi dalam hidup, tidak dipercaya oleh orang lain, kurangnya
harga diri / percaya diri, hubungan interpersonal yang tidak berfungsi, ketidak
mampuan untuk mengoreksi diri, dan stres dari berbagai jenis. Hampir semua
jenis stres manusia dapat ditelusuri yang disebabkan oleh karena tidak
mengatakan yang sebenarnya.
Bagaimana
anda mempraktekkan kejujuran?
Selalu katakan yang sebenarnya! Saat itu Mark Twain yang
mengatakan, "Jika Anda mengatakan yang sebenarnya, Anda tidak perlu mengingat
apa pun." Lebih mudah untuk mengingat apa yang sebenarnya terjadi, daripada mencoba untuk mengingat sebuah
cerita yang dibuat atau versi
terdistorsi, Anda juga mempraktekkan
pedoman seumur hidup BERKATA JUJUR dengan mengatakan seluruh kebenaran segera
daripada bercerita sedikit demi sedikit sampai akhirnya seluruh kebenaran
muncul. Kredibilitas seseorang mudah dihancurkan hanya dengan memberitahu
beberapa kebohongan sederhana pada suatu
saat untuk membuat kesan yang lebih
baik, menyangkal keterlibatan, atau menolak untuk mengakui bahwa insiden telah
terjadi. Sebagai guru, Anda berada di tahap; jujur dengan kelas Anda. Ingat,
apa yang Anda lakukan adalah lebih penting daripada apa yang Anda katakan Anda lakukan.
Menyadari
bahwa ada kendala-kendala untuk mengatakan kebenaran
Ketika mengajar siswa tentang pedoman seumur hidup BERKATA
JUJUR, kita harus mengakui kepada diri kita sendiri dan kepada siswa-siswa kita
bahwa ada penghalang besar untuk mengatakan kebenaran dalam masyarakat kita.
Mungkin yang terbesar adalah penolakan
untuk mengakui bahwa sangat mungkin untuk mengatakan yang sebenarnya. Sebuah
keyakinan yang tersebar luas tapi palsu dipegang oleh orang banyak adalah tidak
manusiawi untuk mengatakan yang sebenarnya. Itu hanyalah alasan praktis yang
membebaskan kita dari kebutuhan untuk mepertanyaan dari kita akan kekurang kita untuk dapat berkata jujur.
Sebuah penghalang yang kuat kedua adalah takut akan
konsekuensi dari mengatakan yang sebenarnya. Misalnya, takut bos akan memecat
kita, seseorang yang dekat dengan kita tidak akan menghormati kita, atau orang
akan balasdendam karena kita menantang sistem kepercayaan mereka.
Praktek,
praktek
Suruh siswa berbagi cerita dan ulangi informasi seakurat
mungkin. Ajarkan mereka untuk menulis hal dan fakta di atas kertas sehingga
mereka dapat merujuk kepada tulisan itu bila diperlukan. Tunjukkan pada mereka
pentingnya untuk memeriksa kembali data yang tampaknya kurang mempunyai
kredibilitas dengan kembali ke sumber informasi. Ajarkan kepada siswa strategi
pemecahan masalah, ketika pilihan logis, alami tersedia, siswa cenderung untuk tidak berbohong. Jangan memasang perangkap untuk
siswa misalnya ketika Anda sudah tahu jawabannya tapi bertanya pula. Yang Anda
capai adalah "menangkap" dia / berdusta. Mengapa tidak
"menangkap" siswa ketika mengatakan yang sebenarnya dan dengan
demikian memperkuat hal yang diinginkan, bukan perilaku, negatif.
Mencari
tempat kerja dan persahabatan yang mempunyai nilai-nilai kejujuran
Menceritakan kebenaran tidak selalu mudah. Seringkali,
berkata kepada orang tua, teman, bos, dan rekan kerja membawa konsekuensi yang
tidak menyenangkan. Namun, berbohong dalam situasi seperti ini hampir selalu
memiliki konsekuensi yang luas, sering
sekali keparahan yang lebih besar akibatnya
dari pada berkata jujur di depan
dan menerima konsekuensi, walaupun itu
tidak menyenangkan. Begitu kita ketahuan
berbohong, orang kehilangan
kepercayaan kepada kita. Dalam
hubungan kerja dengan teman-teman, ini akan menghancurkan.
Hati-hati. Kadang-kadang orang yang berkuasa akan meminta
pendapat "jujur" dari kita tentang rencana, pilihan, dan situasi.
Jika tingkat kepercayaan dalam bisnis atau organisasi itu tinggi, kita merasa nyaman dalam berbagi
pikiran kita. Jika itu rendah, risiko kita jauh lebih besar, terutama jika
keyakinan kita yang sebenarnya bukan apa
yang ingin didengar oleh orang tersebut. Daripada menjadi bagian dari
kebohongan yang akan memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan bagi kita dan
yang lain, kita harus mencari pengaturan kerja di mana kebenaran benar-benar
dihargai. Selama wawancara, tanyakan pertanyaan yang akan mengungkapkan tingkat
kebenaran dalam budaya itu. Dengan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin
sebelum menerima posisi, kita dapat membuat keputusan yang lebih tepat.
Bagaimanakan
kejujuran kelihatan pada duni nyata?
• Angka yang akurat pada formulir pajak penghasilan tahunan.
• Mengakui apabila
menjadi peserta dalam kejahatan
• Katakan "Tidak!" Ketika kita tidak punya waktu
untuk menambahkan sesuatu yang lebih pada kalender kita.
• Kembalikan uang untuk
pembayaran yang lebih
• Kembali item tambahan dari tas belanjaan yang tidak
dibayar
• Serahkan
barang atau uang kekantor polisi
yang bukan milik kita
• Berikan alasan yang jujur untuk absensi dan
keterlambatan
• Laporan kerugian yang akurat kepada perusahaan asuransi
• Menolak untuk gosip tentang orang lain dan situasi
• Bertanggung jawab untuk tiket lalu lintas dan pelanggaran
kendara
Kejujuran di
sekolah kelihatan seperi berikut ini
Staff dan
guru
• Tawarkan perasaan pendapat yang tulus pada rapat staf
tanpa menghakimi orang lain
• Berbagi pengamatan tepat
dan akurat dari kejadian-kejadian.
• Memberikan alasan
kuat untuk keterlambatan atau ketidak hadiran
• Mematuhi perjanjian kontrak
• Abaikan rumor dan verifikasi kebenaran
• Dukung Anak/siswa dan rekan kerja saat mereka membuat
kesalahan waktu "belajar"
• Menghilangkan
tabiat menusuk dari belakang dan
melecehkan orang pada ruang guru dan dilingkungan sekolah
Mahasiswa/siswa
• Jelaskan perilaku mereka
yang tidak baik
• MENGEMBALIKAN uang
dan barang-barang yang ditemukan kepada
pemilik sebenarnya adalah biasa
• Beritahu guru "saya lupa .." atau "saya
lakukan .." bukan mengarang sebuah cerita
• Belajar bijaksana
• Pastikan informasi tentang orang lain dan tidak menyebar
gosip atau cerita yang menyakitkan
3. Active Listening/Mendengar Dengan
Aktif
Apakah yang
dimaksud dengan mendengar dengan aktif?
Mendengar adalah
proses tidak aktif yang yang tidak serta
merta terjadi ketika telinga menangkap gelombang suara yang dikirim oleh
beberapa jenis getaran dan meneruskannya ke otak. Namun mendengarkan, merupakan proses, aktif sukarela yang
meliputi mengenali, memahami, dan dengan benar menafsirkan pesan yang diterima.
Mendengarkan membutuhkan partisipasi, kesabaran, energi, dan niat untuk
"mengerti"-bukan hanya apa yang pembicara katakan tetapi apa maksudnya.
Untuk secara aktif mendengarkan, otak harus aktif secara
fisiologis. Tidak hanya harus merasakan suara dengan benar tetapi juga harus
membandingkan kata-kata untuk nuansa emosional bagi konsistensi, kemudian
kata-kata dikonversi menjadi gambar yang dapat dianalisis, dibandingkan, dan
disimpan untuk referensi di masa mendatang. Ini adalah proses yang sangat aktif
memerlukan kabel saraf dimana salah
seorang dari empat siswa tidak
berkembang pada saat mereka mulai sekolah. Namun, kabel tersebut dengan mudah
dapat dikembangkan dialam kelas.
Kebanyakan orang mendengarkan secara pasif. Itu berarti
tindakan suara mereka-mereka memasuki
telinga-tapi mereka tidak aktif dan sadar berpartisipasi dalam proses tersebut,
mereka tidak mengerahkan usaha untuk mendengarkan dan mengikuti apa yang mereka
dengar. Contohnya adalah dengan mendengarkan rekaman musik atau rekaman buku
saat mengemudi atau CD saat membersihkan rumah. Sebaliknya, mendengarkan aktif
lebih kompleks daripada pasif mendengarkan karena menuntut kita mendengarkan
dengan mata, telinga, hati, dan perhatian penuh seperti yang digambarkan dalam
TANG, * karakter Cina untuk "mendengarkan". Pendengar yang aktif
tidak hanya mendengar tetapi juga mencermati, berfokus pada kata-kata, ide, dan emosi dari
pembicara.
Para pendengar yang aktif lebih dari sekedar penerima. Dalam
banyak hal, ia membantu pengertian melalui kontak mata penuh, sinyal tubuh yang
positif, dan pengakuan bertingkat, seperti "Mmm: uhuh, ya, saya mengerti,
saya setuju , ya menarik, saya mendengar sesuatu tentang itu kemarin. . .
.ceritalah lebih banyak. "pendengar ini mengatakan kepada pembicara,"
saya mengerti. Ide dan pesan yang anda sampaikan itu penting bagi saya dan orang lain di
ruangan ini. Saya akan mendengarkan saat Anda berkomunikasi dengan saya dan
kemudian saya akan mengajukan pertanyaan jika saya tidak setuju atau tidak
mengerti. Di atas segalanya, saya menghormati pendapat dan hak Anda untuk
berbicara.”
Mengapa
mempraktekkan mendengar dengan aktif?
Mendengarkan aktif sangat penting karena merupakan pintu
untuk memahami. Apakah dalam organisasi sosial, di tempat kerja, atau dengan
keluarga dan teman, tidak "mengerti" dapat menyebabkan masalah
serius. Paling tidak ini akan mempermalukan dan membuat kita merasa seperti
orang luar. Kebiasaan tidak tanggap
mendengar akan terlalu mahal untuk
hubungan kita dengan orang lain dan mahal bagi pengusaha kita ketika kita salah
mengartikan instruksi. Selain itu, sulit untuk sukses dalam hidup jika kita
tidak mengambil informasi yang akurat tentang dunia dan cara kerjanya.
Setiap hari, rasa pendengaran kita mengumpulkan berbagai
informasi yang kita butuhkan untuk melindungi diri kita sendiri dan untuk
meningkatkan pemecahan masalah kita. Apa yang mungkin terjadi, misalnya,
jika kita berlari, memakai headphone
dikepala dan mendengarkan musik, pada persimpangan jalan dan tidak bisa
mendengar klakson yang berbunyi terus-menerus? Atau, jika orang tua tidak mampu untuk fokus pada instruksi dari
dokter untuk pengobatan dan perawatan bayi? Tidakkah Anda merasa sedih jika Anda ketinggalan
pesawat Anda ke Bali karena Anda tidak
mendengar panggilan terakir untuk
boarding? Karena salah satu cara kita tetap aman dan membuat keputusan akal
sehat adalah mencakup mendengarkan suara
yang dikumpulkan dari dunia nyata. Masuk
akalkah itu untuk berkonsentrasi pada apa yang kita dengar?
Tidak seperti membaca,
kita tidak bisa mengatur kecepatan bicara orang lain, mengulangi lagi
untuk memeriksa kata-kata asing. Jadi,
kemungkinan kita banyak kehilangan informasi penting yang dilaporkan kepada
kita dan kita merespon dengan cara yang aneh. Untuk segera memahami apa yang
kita dengar, ini penting bahwa kita menyempurnakan keterampilan mendengarkan
dengan baik. Kita hanya bisa berbicara dengan cerdas tentang topik ketika kita
dapat memahami apa yang dikatakan kepada kita. Untuk dapat mendengarkan dengan
baik memberi kita keyakinan ketika berkomunikasi dengan orang lain.
Mendengarkan di dunia nyata adalah keterampilan sehari-hari.Spotlight Brain
Research. Kebanyakan pendidik tidak
menyadari bahwa mendengarkan aktif
adalah mengubah kata-kata menjadi gambar mental yang dapat diolah dan
disimpan dalam jangka pendek dan panjang membutuhkan memori-kabel saraf dimana
lebih dari 25 persen dari populasi tidak memiliki atau belum berkembang
penuh untuk berhasil di sekolah . Nanci Bell, penulis visualisasi dan
verbalisasi untuk meningkatkan pemahaman bahasa, menjelaskan gejala khas
kesulitan pemrosesan bahasa lisan, salah satu yang akan meningkatkan kesulitan
dan frustrasi dalam belajar maupun dalam organisasi sosial. Sayangnya,
kebanyakan orang yang mengalami kesulitan dengan pengolahan bahasa menampilkan
lebih dari satu dari gejala ini. Berikut ini adalah daftar serius:
1. Orang sering tidak mengerti lelucon. Humor bahasa
tergantung pada citra, sedangkan humor penglihatan (kue di wajah) lebih mudah untuk dipahami. Hampir semua
orang mengerti lelucon yang terlihat tetapi tidak semua orang bisa humor
berbasis bahasa.
2. Orang mungkin
tidak memahami konsep sebab dan akibat. Untuk memproses hubungan sebab dan
akibat Anda harus dapat memproses suatu gestalt untuk dapat menilai efeknya.
3. Orang mungkin
tidak merespon penjelasan yang diberikan dalam bahasa. Jika kinerja siswa perlu
dikoreksi, sebuah "pembicaraan" mungkin hanya sebagian yang dipahami
atau tidak dipahami sama sekali karena siswa terhubung hanya dengan bagian dari penjelasan oral.
4. Orang mungkin
bertanya dan kembali mengajukan pertanyaan yang sudah pernah dijawab. Individu
mendengar jawabannya tetapi tidak dapat memproses dan terhubung ke informasi
yang diberikan oleh karena itu akan menanyakan pertanyaan yang sama lagi, hanya
diutarakan secara berbeda. Demikianlah individu-individu sering tidak menyadari
bahwa mereka mengajukan pertanyaan yang sama berulang-ulang, hanya dengan
bahasa yang dimodifikasi.
5. Individu tidak
dapat memahami ide utama atau kesimpulan dari acara televisi atau film,
meskipun mereka mungkin mendapatkan beberapa rincian. Individu mungkin
tampaknya ketinggalan konsep atau nuansa dari film yang mereka tonton. Dalam
diskusi dengan mereka, mereka tidak menafsirkan urutan film atau cerita dengan
baik
6. Individu
mungkin kehilangan perhatian dengan
cepat dalam percakapan atau perkuliahan. Siswa yang tidak dapat terhubung
dengan gestalt bahasa akan menemukan bahwa dalam beberapa menit, mereka
"kehilangan"/bingung dan
mungkin hanyut dibawa arus mental dan / atau fisik
7. Individu
mungkin memiliki kelemahan dalam memori auditori dalam mengikuti arah. Ini
adalah gejala ini bisa berat dan dicap sebagai afasia ... [atau] menjadi
kelemahan halus yang dapat menjadi
alasan orang lain untuk menduga kurangnya kecerdasan atau kurangnya motivasi ybs.
Bahkan, individu dengan gejala ini sering dianggap sebagai kelemahan mental
ybs.
Ms Bell juga menunjukkan
hubungan antara kesulitan mendengarkan dan ekspresi bahasa lisan:
"Kelemahan pemahaman bahasa lisan sering disertai oleh
kelemahan ekspresi bahasa lisan. Individu mengalami kesulitan mengatur
verbalisasi mereka dan mengekspresikan diri dengan mudah dan lancar atau mereka
verbal tapi tersebar, menghubungkan informasi
keluar dari urutan. Misalnya, seorang mahasiswa dalam masa percobaan
akademis, dengan pendengaran sangat terganggu dengan kemampuan memahami bacaan,
sering menyela komentar yang tidak relevan dalam percakapan. Komentarnya
terputus-putus baik kepada diri mereka sendiri dan topik. Konsekuenly dia
selalu dianggap cacat mental.
Setiap guru bisa membuat daftar siswa yang telah menunjukkan
gejala-gejala yang membuat frustasi ini. Orang tidak menyadari bahwa kemampuan
menjadi pendengar yang aktif juga harus dilatih.
Bagaimana
anda mempraktekkan mendengar dengan
aktif?
Jika masalah tidak bisa mendengar ini kedengarannya
akrab/biasa, Anda dan siswa Anda harus
membaca buku Nanci bell. Menggunakannya sebagai panduan guru dengan seluruh
anggota kelas Anda setiap hari selama 30 menit selama paling sedikit enam
minggu. Anda akan terkejut pada transformasi kemampuan akademik individu siswa
dan kelas sebagai suatu keseluruhan.
Setelah kabel saraf yang diperlukan ada pada tempatnya, maka
strategi kelas yang lebih tradisional dalam mengajar, siswa dapat memperhatikan lebih dekat, berusaha lebih
keras, lebih fokus, dan sebagainya, dapat digunakan dengan sukses yang lebih
besar.
Mendengarkan mahir membutuhkan kabel saraf untuk memproses
bahasa ditambah dengan keterampilan sosial
yang diharapkan masyarakat kita
sebagai pendengar. Ada banyak cara bagi siswa untuk mempraktekkan teknik
mendengarkan berbasis sosial.
Menggunakan
simbol cina untuk mendengarkan
Simbol cina yang menggambarkan "mendengarkan"
sebagai tindakan yang melibatkan telinga, mata, jantung-hati, dan perhatian
penuh adalah tempat yang baik untuk memulai. Ia menawarkan visual yang berguna
dan memperluas arti dari kata kerja "mendengarkan". Selain itu,
mengajarkan anak-anak bahwa niat untuk "mendapatkan" apa maksud
sipembicara untuk berkomunikasi adalah elemen penting. Mendengarkan dengan
bantuan niat "mendengar"
dengan pikiran terbuka dan menyingkirkan dia / dirinya dari setiap gagasan yang
merugikan akan merusak pesan pembicara. Banyak pendengar yang kurang baik
menjadi begitu terlibat dalam gaya si pembicara sehingga mereka tidak
mendapatkan pesan yang sesungguhnya. Mendengarkan dengan telinga, mata,
jantung-hati, perhatian penuh, dan dengan niat untuk menerima pesan adalah kunci untuk mendengarkan aktif.
Harapan
sosial
Dalam budaya barat, perilaku tertentu yang diharapkan dari
pendengar yang baik, termasuk "keterampilan menyimak" dan "
keterampilan menindak lanjuti" termasuk tidak menginterupsi pembicara,
mendengarkan apa yang diamaksudkan bukan yang kita ingin di katakannya, kontak mata, bahasa tubuh terbuka, dan
menawarkan beberapa tanggapan yang menggembirakan ("wow!" "lalu
apa yang terjadi"? "benar-kah?" "Saya mengerti") dan
tindakan (mengangguk, tersenyum, dan sebagainya).
Perilaku
pribadi
Untuk membentuk kesan yang lebih akurat dari niat pesan
pembicara, kita harus memberi
perhatian dengan hati-hati. Ketika kita
kehilangan konsentrasi kita, kita juga kehilangan banyak informasi. Ada
beberapa cara untuk membantu diri kita fokus pada mendengarkan dan mengumpulkan
informasi.
1. Batasi gangguan. Pindah tempat
untuk mempromosikan konsentrasi.
2. Lihatlah pembicara. Amati bahasa tubuh
(terbuka vs tertutup), mendengarkan
nada suara (pitch, kualitas, dan timbre), dan perhatikan ekspresi wajah sebagai
petunjuk emosi. Dalam banyak kasus, medium adalah pesan, sebagian besar pesan
tersebut akan dikomunikasikan non verbal. *
3. Fokuskan perhatian Anda pada
makna kata yang digunakan; sinyal digunakan (kepala, mengangguk, tersenyum)
untuk menunjukkan Anda memahami.
4. Membuat gambar dalam pikiran Anda dari yang
Anda dengar.
5. Visualisasikan bagaimana
informasi ini cocok dengan apa yang sudah Anda ketahui dan apa artinya bagi
anda. Mengharapkan untuk bertindak berdasarkan apa yang Anda dengar.
Mendengar
dengan aktif kelihatannya pada dunia nyata
Kita:
1. Kunjungi dokter yang mendengarkan gejala penyakit kita
2. Mempertahankan
pengacara yang mendengarkan masalah kita
3. Menghadiri konser,
drama, film, dan acara
4. Dengarkan dosen tamu dan mengajukan pertanyaan terkait
5. Fokus pada apa yang diceritakan oleh anggota keluarga
6. Dengarkan
baik-baik undang-undang pajak yang baru
dijelaskan oleh akuntan kita.
7. Pelajari cara mengoperasikan komputer, VCR, dan teknis terbaru dari anak-anak kita
8. Mengevaluasi pidato politisi dan janji-janjinya
9. Perhatikan ketika pelanggan mengembalikan barang dagangan
yang rusak atau tidak memuaskan
10. Perhatikan dengan saksama sementara si pembicara
menceritakan kesedihan ataupun stress yang dia alami.
11. Mendiskusikan strategi pemecahan masalah dengan orang
lain yang peduli
12. Saksikan program
berita dan evaluasi informasi untuk akurasi, kegunaan, dan kesempatan untuk mengatasi
masalah
13. Dengarkanlah
ketika orang dewasa dan anak-anak berbagi ide, keprihatinan, dan masalah dengan
kita
Seperti apakah mendengar dengan aktif kelihatannya
disekolah?
Staf:
1. Perhatikan selama
rapat guru, presentasi in-service dan
konferensi
2. Masukan kertas kerja / bahan, sementara seorang siswa
berbicara dengan kita/guru
3. Mengatur pertemuan/konferency untuk semua orang tua /
wali dan mendengarkan masukan sebelum memberikan output
4. Lihatlah anggota
komunitas sekolah lain ketika mereka berbicara dengan kita
5. Tanggap terhadap informasi melalui komentar dan
pertanyaan yang diajukan
6. Berbagi pikiran dan perasaan namun tetap terbuka untuk
ide-ide lain
Siswa
7. Tunggu dengan sabar sementara siswa lain memberikan cerita dari sisinya
8. Gunakan keterampilan mendengarkan aktif selama instruksi
langsung
9. Dengarkan cerita yang sedang dibaca
10. Mendengar dan mengikuti petunjuk dan prosedur
11. Gunakan perilaku penuh perhatian selama pertemuan kelas,
kalangan masyarakat, diskusi klub belajar, dan kegiatan kolaboratif lainnya
12. Ajukan pertanyaan bijaksana kepada seorang pembicara
atau presenter ahli
13. Ikuti prosedur yang disepakati selama pertunjukan
pertunjukan (seperti duduk diam, tetap diam, mendengarkan lagu, kata-kata atau
pidato, dan menunjukkan penghargaan dengan bertepuk tangan bila perlu)
4. No Put-Downs atau Tidak meremehkan
orang lain
"Peduli
akan orang lain."
Tidak ada ejekan yang tujuannya a: untuk tidak menurunkan
b: meremehkan atau mengecilkan: untuk
tidak menolak atau mengkritik.
Jangan
permalukan untuk meremehkan.
Tidak ada ejekan: Tidak menggunakan kata-kata, tindakan, dan
/ atau bahasa tubuh untuk menurunkan, menghina, atau tidak menghormati orang
lain
Apakah yang dimaksud dengan meremehkan?
Perkatan meremehkan adalah kata dan bahasa tubuh yang
menyiratkan "Aku lebih baik daripada Anda. Aku memiliki lebih banyak uang
daripada Anda, Aku lebih pintar dari Anda, atau aku memiliki pilihan lebih dari
Anda ". Tujuannya adalah untuk mengangkat status sosial dan kekuasaan sipembicara. Dengan
menciptakan bahan tertawaan atas kerugian orang lain, keuntungan kekuasaan
sipembicara dalam situasi ini adalah dengan mengontrol perilaku orang lain dan
merusak hubungan di antara mereka dengan penonton atau dengan orang yang
ditargetkan. Meremehkan juga merupakan cara untuk menghindari masalah-masalah
nyata saat itu. Mereka sering menutupi perasaan bawah sadar dari rasa cemburu,
marah, takut, atau sebuah kecukupan. Apakah itu dari seseorang atau kelompok,
Meremehkan selalu menempatkan selalu
penghinaan, kekuasaan, kontrol dan meningkatkan status sosial.
Bahasa tubuh”meremehkan” adalah tindakan dan gerakan tubuh seperti
memutar bola mata, menekan dahi,
karikatur, dan sebagainya / yang terasah untuk sebuah bentuk seni dalam komedi
situasi dan media populer lainnya dalam masyarakat kita. Mereka setiap saat
sama kuatnya dengan kata-kata.
Kadang-kadang “put-downs” mempengaruhi kita lebih dalam dari
biasanya. Misalnya, ketika mereka berbicara dengan orang yang kita sukai dan
kita percayai atau dengan orang yang kita ingin seperti kita, hasilnya akan
menghancurkan. Kita merasa dikhianati.
Jika orang-orang yang pendapatnya kita hargai
menyatakan hal negatif tentang kita
jadi kita percaya itu. Juga, jika komentar yang ditujukan pada bagian
tubuh sensitif misalnya cycle perubahan selama masa pubertas, kelebihan berat
badan atau kekurangan berat badan, siswa sering merasa malu tentang sesuatu
yang mereka tidak bisa kontrol. Demikian pula, ketika kita menerima ejekan di
depan teman-teman kita, penghinaan dan rasa malu sepertinya kita kehilangan
muka.
Mengapa
memperaktekkan No Put-Downs?
PUT-DOWNS di kalangan orang dewasa menghasilkan banyak
kepercayaan yang sangat merusak terutama
pada lembaga pendidikan, ketika mengalir ke bawah dan akan mempengaruhi sikap
dan perilaku siswa. Jika staf berupaya untuk meningkatkan program sekolah,
PUT-DOWNS harus dihilangkan.
Juga, bersikap terbuka untuk belajar adalah terbuka untuk
menjadi rentan. Kita terbuka ketika kita
melakukan kesalahan atau mengakui bahwa kita tidak bisa menjawab pertanyaan.
Setiap siswa harus dapat mendekati peluang baru dan pengalaman belajar tanpa
takut pelecehan verbal.
Ketika kita tidak mengizinkan put-downs di dalam kelas, kita
mengajarkan rasa hormat terhadap semua orang, gagasan, dan situasi. Kita sedang
membangun iklim emosional yang positif di kelas kita sehingga mahasiswa merasa
cukup nyaman mengambil risiko untuk menjawab, atas pikiran dan mencoba beberapa
keterampilan baru tanpa mengkhawatirkan pernyataan atau gerak tubuh yang
mengejek. Hal ini sangat penting bagi siswa di posisi tengah dari urutan
kelahiran saudara kandung yang keterampilan dan pengetahuan tidak dapat cocok
dengan saudara lainnya tetapi yang tidak memiliki keamanan "menjadi
bayi". Melarang penggunaan pernyataan yang menjatuhkan ini adalah seperti
membangun sebuah perisai tak terlihat yang melindungi dan memelihara.
Bagaimana
kita mempraktekkannya?
Untuk mengubah kebiasaan negatif ke yang lebih positif,
pertama kita harus mengenali perilaku negatif yang perlu diubah. Dan, karena
put-downs begitu meresap dalam media massa dan masyarakat kita, pertama kita
harus mengajar siswa untuk mengenali put-downs dan menjadi peka terhadap
efeknya. Banyak siswa yang menempatkan ejekan sebagai bentuk humor dengan
mengabaikan orang lain yang akan dirugikan.
Selanjutnya, kita harus membuat rencana tindakan untuk menghilangkan
ejekan dan mendorong rasa hormat terhadap satu sama lain.
Mengakui
kebutuhan untuk mengubah
Pilih klip video penuh dengan ejekan. Mintalah siswa Anda
mengidentifikasi dan menghitung put-downs yang dia dengar dan lihat. Diskusikan
dengan siswa Anda bagaimana mereka akan merasa jika mereka yang menerima put-downs. Selanjutnya, fokus pada komentar
pada komentar mendengar di kelas dan lingkungan sekolah sekolah umum. Mintalah
siswa untuk mengamati para siswa. Siapa yang mengucapkan put-downs? Siapa
korban put downs? Siapa yang memiliki kekuasaan dalam posisi sosial dan siapa
yang tidak? Lihat daftar kebutuhan Glasser: rasa kepemilikan, kekuasaan,
kesenangan dan kebebasan. Ini semua adalah kebutuhan dasar manusia? Jika ejekan
terjadi di dalam kelas kamu apa yang
hilang dari lingkungan kelas Anda? Carilah pola dan usulkan perubahan dengan bantuan siswa anda, dan “ciptakan
action plan!”.
Pentingnya
memodelkan
Menciptakan lingkungan yang bebas dari ejekan memerlukan
pemodelan konstan oleh semua orang dewasa. Staf seluruh sekolah (admin, guru,
pembantu, pekerja kustodian, staf kafetaria dan relawan ) perlu memahami posisi
mereka sebagai panutan bagi siswa. Hal ini tidak bisa terjadi pada atmosfer
"lakukan apa yang kukatakan tapi tidak seperti yang ku lakukan").
Pasang Pedoman seumur hidup dan Life Skills disekeliling sekolah untuk dilihat
dan diikuti semua orang. Memulai diskusi tentang efek berbahaya dari ejekan.
Jika put-downs terdengar selesaikan segera dengan cara yang tenang dan rasional
sebelum situasi memburuk.
Mengambil
tanggung jawab untuk menghilangkan Put-Downs
Setiap orang berperan dalam menghilangkan PUT-DOWNS. Untuk
mulai membersihkan kelas Anda dari put-downs sederhana, mengaggap bahwa itu diterima sebagai humor. CABUT
komentar yang memiliki interpretasi ganda dan kemudian pembicara dengan cepat
berkata, "hanya bercanda!" Tetapi Anda tidak pernah tahu maksud yang
sebenarnya. Seperti kata pepatah, "banyak kata yang benar dikatakan dengan
bercanda"Kedua setuju pada sinyal "cancel". Setiap kali
seseorang mengatakan sebuah kata put-downs, anggota keluarga yang lain hanya
mengatakan, "cenceled" sakit hati cenceled.
Berlatih pedoman seumur hidup no put-downs memerlukan upaya
bersama dari semua anggota komunitas sekolah. Jika tidak, realisasi kepedulian,
pengambilan risiko, memelihara, persekutuan pelajar akan mempunyai sedikit
kesempatan untuk sukses
Bagaimana No
Put-Downs kelihatannya pada dunia nyata?
Kita
• Menawaran kritik konstruktif tanpa penambahan istilah
merendahkan
• Menahan diri dari penghinaan rasial, komentar yang
menjelekkan kelompok etnis, dan komentar negatif tentang pandangan keagamaan
yang berbeda dari kita sendiri
• Menukung pelajar dengan memberikan dorongan dan bantuan
sampai mereka berhasil
• Memberikan dukungan emosional bagi lain yang menerima
turunnya menempatkan
• mengutuk penggunaan put-downs pada program TV, produser
film, politisi, dan lain di arena publik
• Menolak untuk menjadi korban dan berdayakan diri kita
untuk menjadi kuat untuk mengabaikan
put-downs
• Bertindak secara profesional; larang mental put-downs dari
konferensi, pertemuan, dan tempat kerja
• Peliharalah anggota keluarga dengan mendukung
pengalaman belajar mereka.
Bagaimana
“No Put-Downs” kelihatannya di sekolah?
Staff
• Gunakan humor yang tidak "menggigit" atau
meninggalkan pendengar bertanya-tanya apa pesan Anda sebenarnya.
• Ingatkan rekan atau siswa dari kebijakan "no
put-downs"
• Ajarkan cara siswa untuk melawan penggunaan put-downs.
• Pastikan bahwa semua anggota komunitas sekolah dilatih
dalam kebijakan "no put-downs"
• Membangun rasa komunitas yang kuat di mana setiap orang
merasa istimewa, diinginkan, dan bagian dari kelompok
• Menghilangkan penggunaan put-downs dari kehadiran kami
• hargai setiap orang - dewasa dan siswa - sebagai individu
dan sebagai "pekerjaan dalam proses
Siswa
• Mengidentifikasi kata dan frase yang meremehkan dan
menggantinya dengan pernyataan penghormatan (istilah yang positif dan
menegaskan nilai diri individu lainnya)
• Memberikan dorongan bagi teman sekelas berlatih
keterampilan baru
• Menolak untuk memberikan orang lain kekuasaan untuk mempercayai put downs yang mereka
berikan
• Mengakui bahwa setiap individu memiliki karunia dan bakat
unik yang bisa membuat sebuah komunitas berpengetahuan luas
• Menjelaskan alasan di balik kebijakan "no
put-downs" untuk pengunjung dan tamu
5. Personal Best/Mengerjakan sesuatu
sebaik-baiknya menurut kemampuan masing-masing
Apakah yang
dimaksud dengan Personal Best
Bagi mereka menggunakan model ITI, Pedoman seumur hidup
PERSONAL BEST adalah yang didefinisikan oleh LIFESKILLS. Yaitu:integritas,
tanggung jawab, akal sehat, pemecahan masalah, organisasi, akal, usaha,
ketekunan, rasa humor, inisiatif,, rasa ingin tahu keberanian, kesabaran
fleksibilitas, , persahabatan, peduli, korporasi dan kebanggaan. Pribadi yang
terbaik untuk mengejar seseorang berarti bekerja untuk mengembangkan dan
memperkuat LIESKILLS.
Kualitas kerja tidak pernah sebagai hasil yang kebetulan,
melainkan selalu merupakan hasil dari menggabungkan tujuan yang jelas, standard
yang tinggi, pengetahuan dan keterampilan, dan usaha yang tulus. Ini merupakan
pilihan paling bijaksana di antara banyak pilihan yang disesuaikan dengan
penggunaan komitmen, ketekunan, dan waktu yang bijaksana, bakat, dan sumber
daya. Tidak ada satu cara untuk mencapai rasa kepuasan tetapi pribadi seseorang
melakukan terbaik secara konsisten adalah jalan terbaik yang kita tahu untuk
mencapai tujuan itu.
‘Personal Best’ bukanlah standard tetap
DOING YOUR PERSONAL BEST bukanlah tentang kesempurnaan.
PERSONAL BEST adalah hasil dari pengejaran konsisten kita tentang target yang
bergerak dalam suatu medan yang selalu berubah. Kinerja kita dalam kegiatan
yang sama terlihat berbeda dari waktu ke waktu. Ketika kompetensi kita berkembang, kinerja kita akan
membaik. Sebagai alat, waktu, dan sumber daya yang tersedia bagi kita meningkat
maka, meningkatkanlah kinerja kita. Sebagai contoh, sementara mendukung
keluarga Anda (emosional, finansial, dan fisik) Anda mungkin mulai jogging.
Anda dapat mencoba keras untuk meningkatkan teknik Anda berjalan namun jika
Anda berjuang untuk menyelesaikan kursus. Anda melakukan PERSONAL BEST Anda
baik dalam kehidupan keluarga dan daerah-joging-joging tetapi keahlian dan
kemampuan sama sekali tidak membandingkan dengan yang seorang atlet profesional
yang dapat dan tidak mencurahkan fokus penuh dan waktu untuk / nya mengejar
atletik. PERSONAL BEST menggunakan upaya semaksimal mungkin dan berjuang untuk
tahap keunggulan yang tinggi. Hal ini mungkin atau mungkin tidak diterjemahkan
ke dalam menjadi yang nomor 1, pemenang,
pahlawan, dalam dunia nyata, status tersebut jarang terjadi, tetapi kita semua
dapat mencapai PERONAL BEST kita.
Pedoman seumur hidup
PERSONAL BEST mungkin pada saat itu, dalam situasi saat ini, dan menggunakan
alat, waktu, pengetahuan / keterampilan, dan sumber daya yang tersedia saat
ini. Ini, tentu saja, mempertimbangkan LIFESKILL akal sehat!
Personal
Best adalah “Mindset”
Apa yang mendorong Anda untuk melakukan PERSONAL BEST Anda? Unsur yang paling penting
adalah visi yang jelas tentang tujuan dan standard kinerja pribadi dan rasa
cinta pada apa yang Anda lakukan. Ketika visi dan cinta bersatu, Anda ingin
melakukan PERSONAL BEST Anda! Rahasia tentang tujuan adalah untuk membuat
PERSONAL BEST-untuk fokus pada kinerja, bukan pada status atau glamour dari
pekerjaan, proyek atau penugasan. Atlet berusaha untuk melampaui prestasi
mereka sebelumnya. Ini memberikan visi yang mendorong mereka untuk terus
meningkatkan. Kemudian, mencintai proses bekerja menuju tujuan masing-masing,
merayakan setiap langkah pencapaian menuju visi .Melakukan PERSONAL BEST adalah
cara hidup, bukan insiden yang terisolasi.
Mengapa
mempraktekkan “Personal Best”?
Aristoltle menulis, "kita adalah apa yang kita lakukan
berulang kali. Maka keunggulan bukanlah suatu tindakan, tetapi kebiasaan.
"* Pedoman seumur hidup PERSONAL BEST dapat dialihkan dari satu sektor
kehidupan yang lain-ke dalam kehidupan keluarga dan sosial, pada pekerjaan,
dalam pengalaman religius, dan selama kegiatan rekreasi. Anda tidak dapat
bekerja pada keunggulan dalam satu area dan tidak memilikinya muncul di daerah
lain. Tetapi sebaliknya juga benar: menolak untuk melakukan PERSONAL BEST Anda
di satu daerah akan muncul sebagai kemalasan atau penghindaran di daerah lain.
Ada juga orang yang berpikir. "Melakukan “personal
best” terlalu sulit! Aku harus bekerja keras. "Tapi pikirkan
sebaliknya-Anda benar-benar ingin bekerja menuju “personal worst” atau
yang biasa-biasa saja? Anda mungkin
harus bekerja dengan jumlah yang sama
untuk upaya mencapai yang kurang. Apakah itu masuk akal? Harga diri dan
rasa hormat dari orang lain sangat bergantung tampil konsisten pada “personal best”kita.
Bagaimana
mempraktekannya?
Seperti yang saya yakin tentara telah mememukan, slogan
"menjadilah semua yang Anda bisa!" Jauh lebih mudah mengatakannya
daripada melakukannnya. Bukan berarti itu adalah sebuah misteri. Tetapi untuk
mencapai pribadi terbaik kita membutuhkan berbagai keterampilan pribadi dan
sosial yang perlu dipelajari dan dipraktekkan sehari-hari dari usia dini sampai menjadi kebiasaan pikiran daripada keterampilan yang dipraktekkan ketika kita mendapatkan dalam
keadaan darurat saja.
Pedoman seumur hidup pribadi terbaik didefinisikan oleh 18
LIFESKILLS seperti yang ditunjukkan pada halaman berikutnya. Mengejutkan banyak, anak-anak tampaknya
memiliki pemahaman intuitif LIFESKILLS. Kata dan konsep "ketekunan,"
misalnya, tidak ada rintangan sama sekali untuk kindergarteners. Dan mereka
tampaknya senang bisa menyampaikan
rahasia bagaimana untuk sukses pada waktu mereka menginginkan sesuatu,
mereka tahu bagaimana cara mendapatkannya. Alangkah indahnya hadiah
sejak awal kehidupan. Orang mungkin mengatakan bahwa jalan menuju
keberhasilan dalam hidup diaspal dengan
23 batu bata kuning: 18 LIFESKILLS dan lima pedoman seumur hidup.
Selain
menjaga kaki kita berjalan diatas bata emas, kita juga harus:
• Mengidentifikasi visi, menetapkan tujuan pribadi
• Terus menerus mengevaluasi diri dalam rangka meningkatkan
sesuai kebutuhan (sikap, kinerja, atau penetapan tujuan) dan untuk merevisi
atau benar-benar mendesain ulang rencana kita sesuai kebutuhan
• Terimalah saran dari orang lain dengan perspektif yang
berbeda yang mungkin memiliki pengalaman
yang unik untuk berbagi
• Memahami bahwa kita akan melakukan kesalahan tetapi kita
dapat mengubahnya menjadi pelajaran hidup; menyadari bahwa kita telah menemukan
cara untuk tidak melakukan sesuatu, fine-tuning diperlukan pada pemikiran kita.
Thomas Edison menemukan lebih dari 2000 cara untuk tidak membuat bola lampu
sebelum menemukan cara yang bekerja * kita harus berharap untuk memperbaiki
metode kita, berpikir,. Dan teknik-variasi yang dapat meningkatkan kita atau
produk kita. Merasa bangga dalam hati kita ketika semua upaya pada LIFESKILLS
menggabungkan sebagai salah satu dan memberikan kita pengalaman melakukan yang
“personal best” kita
Apakah ini terdengar seperti sebuah resep untuk orang dewasa
saja? Tidak benar. Bahkan anak berusia lima tahun dapat menetapkan visi mau
menjadi apa mereka kelak kalau sudah dewasa meskipun mungkin dan berubah setiap minggu. Pada usia lima, banyak
keterampilan yang dipelajari memiliki umpan balik yang dibangun ke dalam acara
pembelajaran, mereka tidak harus bertanya, "Bu/Pak Guru, apakah ini
benar?" Mereka dapat menilai sendiri. Adapun menyambut saran dari orang
lain, mereka mendapatkan banyak saran dari orang dewasa! Dan tentang belajar
dari kesalahan, anak-anak melakukannya dengan
karunia jauh lebihbaik daripada orang dewasa.
Dapatkah anak-anak lebih
muda dari lima mempelajari aspek melakukan pedoman seumur hidup ”Personal
Best”? Dengan cara yang sesuai dengan usia mereka, tentu saja! Mungkin
sebenarnya lebih sulit untuk siswa SMA dan orang dewasa untuk mempelajari
pedoman seumur hidup “Personal Best” karena ada banyak “unlearning” dari sikap
lama dan kebiasaan pikiran yang harus
dilepaskan.
Bagaimanakah
Personal Best kelihattannya pada dunia nyata?
Kita
• Menjamin layanan dari bisnis kita dan produk dari
perusahaan kita
• Menarik produk yang tidak aman dan bahaya dari pasaran
• Penawaran jaminan uang kembali
• Donasi uang, waktu, dan, bahan untuk membantu korban
bencana
• Relawan waktu untuk organisasi jasa seperti palang merah,
bencana alam, membangun sekolah
• Bekerja, kadang-kadang dua dan tiga pekerjaan, untuk
menyediakan kehidupan bagi keluarga
• Memberikan bonus untuk tugas dengan baik
• menerima penghargaan untuk prestasi
• Tekunlah sampai kita menyelesaikan sebuah proyek atau
tugas
• Mendedikasikan jumlah
waktu yang banyak untuk mendapatkan keunggulan
Bagaimanakah
Personal Best kelihattannya di sekolah?
Staff
• menjadi relawan untuk melayani di komite yang bertujuan
untuk meningkatkan kinerja siswa
• Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan
dengan menghadiri pelatihan-pelatihan dan mengambil kursus perguruan
tinggi
• Gunakan evaluasi administrasi dan “peer” sebagai pedoman
untuk pertumbuhan
• Baca jurnal profesional tentang laporan penelitian pendidikan
saat ini
• Menulis kurikulum menggunakan berbagai strategi untuk
lebih efektif mengajar semua peserta didik
• Hadirkan wajah yang ceria, tersenyum menyambut di pintu
kelas setiap pagi
• Tackle tugas berat dan tindak lanjut sampai tuntas
• Melaksanakan tugas-tugas dengan standard yang tinggi
keunggulan pribad
Mahasiswa/Siswa
• Katakan "Saya bisa!" bukan "saya tidak
bisa!"
• Mengambil dan menyelesaikan proyek-proyek yang menantang
• Tekunlah untuk menguasai keterampilan atau untuk mencapai
tujuan
•Selesaikan pekerjaan yang menunjukkan investasi pribadi
yang kuat, suatu akuntabilitas tingkat tinggi, dan pertumbuhan berkelanjutan
• Belajar karena
cinta akan belajar, bukan untuk
imbalan ekstrinsik
• Mengadopsi dan menerapkan pedoman seumur hidup dan
LIFESKILLS di sekolah dan di dunia luar sekolah..